
bestmedia.id – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terus menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status gunung tersebut menjadi “Awas,” yang merupakan level tertinggi dalam skala peringatan gunung berapi di Indonesia. Kondisi ini menandakan bahwa erupsi yang lebih besar dapat terjadi sewaktu-waktu, sehingga masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Peningkatan Aktivitas Vulkanik
Gunung Lewotobi, yang dikenal sebagai gunung berapi kembar, terdiri dari Gunung Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan. Berdasarkan laporan PVMBG, aktivitas vulkanik kedua gunung tersebut mengalami lonjakan signifikan dengan meningkatnya jumlah gempa vulkanik dalam, gempa tremor, dan deformasi yang menunjukkan pergerakan magma ke permukaan.
Sejumlah letusan kecil juga telah terjadi, dengan semburan abu vulkanik yang mencapai ketinggian lebih dari 2.000 meter. Beberapa wilayah di sekitar gunung mulai terdampak hujan abu, yang berisiko mengganggu aktivitas masyarakat dan sektor pertanian.
Petugas pemantauan juga mencatat adanya sinyal peningkatan tekanan di dalam tubuh gunung, yang berpotensi memicu letusan lebih besar dalam waktu dekat. Oleh karena itu, pemerintah setempat dan tim mitigasi bencana terus memantau situasi guna memastikan kesiapsiagaan masyarakat.
Evakuasi dan Dampak terhadap Masyarakat
Dengan meningkatnya status Gunung Lewotobi menjadi “Awas,” masyarakat yang tinggal di radius 5 kilometer dari kawah utama telah diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Desa-desa di sekitar gunung, termasuk Hokeng Jaya dan Boru, menjadi prioritas utama dalam upaya evakuasi ini.
Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur telah mendirikan posko darurat dan mengoordinasikan distribusi bantuan bagi warga yang terdampak. Masker, air bersih, serta kebutuhan logistik lainnya terus disalurkan guna mengantisipasi dampak dari peningkatan aktivitas vulkanik ini.
Selain itu, sektor penerbangan juga mulai terdampak akibat sebaran abu vulkanik di wilayah udara sekitar Flores. Beberapa maskapai telah mengeluarkan peringatan terkait potensi gangguan penerbangan, terutama bagi rute yang melintasi kawasan ini.
Dampak terhadap Lingkungan
Peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi juga berpotensi memberikan dampak luas terhadap lingkungan, khususnya dalam sektor pertanian dan perairan. Hujan abu yang menyelimuti lahan pertanian di sekitar gunung dapat merusak tanaman serta mencemari sumber air bersih.
Warga yang masih berada di sekitar area terdampak diimbau untuk mengenakan masker guna menghindari risiko gangguan pernapasan akibat paparan abu vulkanik. Selain itu, pihak berwenang juga meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas di sungai-sungai yang berhulu di sekitar gunung, karena potensi banjir lahar hujan jika erupsi semakin membesar.
Kesimpulan
Peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi menjadi peringatan serius bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk tetap siaga menghadapi kemungkinan erupsi besar. Dengan status “Awas” yang telah diberlakukan, evakuasi harus dilakukan secara cepat dan terkoordinasi guna menghindari risiko yang lebih besar.
Masyarakat diharapkan terus mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi seperti PVMBG dan BPBD, serta mematuhi arahan evakuasi yang telah ditetapkan demi keselamatan bersama.