Pendahuluan
bestmedia.id – Pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan dan inovasi guna menjawab tantangan zaman. Salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah adalah dengan meluncurkan program Sekolah Rakyat yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat. Namun, program ini sempat menimbulkan kekhawatiran terkait kemungkinan tumpang tindih dengan sistem pendidikan yang ada di bawah Kemendikdasmen. Menteri Sosial (Mensos) Indonesia pun memberikan penegasan penting mengenai hal ini. Dalam beberapa kesempatan, beliau memastikan bahwa Sekolah Rakyat tidak akan bertabrakan dengan sekolah-sekolah yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikdasmen).
Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai bagaimana Sekolah Rakyat dan sistem pendidikan Kemendikdasmen dapat berjalan berdampingan, serta upaya pemerintah untuk memastikan bahwa kedua sistem ini dapat berkolaborasi untuk kemajuan pendidikan Indonesia.
1. Menyelaraskan Program Sekolah Rakyat dengan Pendidikan Formal
Sekolah Rakyat adalah inisiatif dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang kurang terjangkau oleh sistem pendidikan formal. Program ini ditujukan untuk memberikan kesempatan belajar kepada masyarakat, terutama di wilayah yang belum terjangkau oleh sekolah-sekolah formal atau bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses ke pendidikan.
Namun, kekhawatiran muncul ketika Sekolah Rakyat dikatakan akan mengganggu atau bahkan bertabrakan dengan sistem pendidikan yang ada di bawah Kemendikdasmen. Sebagai respons terhadap hal ini, Mensos menegaskan bahwa Sekolah Rakyat akan beroperasi di luar sistem pendidikan formal yang dikelola oleh Kemendikdasmen. Artinya, tidak akan ada overlapping atau tumpang tindih antara Sekolah Rakyat dengan sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Kemendikdasmen.
2. Sekolah Rakyat sebagai Pelengkap, Bukan Pengganti
Mensos menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat bukanlah pengganti dari sekolah-sekolah yang sudah ada di bawah Kemendikdasmen. Program ini lebih kepada pelengkap bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan untuk mengakses pendidikan formal. Dengan demikian, Sekolah Rakyat akan lebih fokus pada masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal karena alasan jarak, biaya, atau keterbatasan lainnya.
Sekolah Rakyat akan mengutamakan pendidikan non-formal dengan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, sehingga peserta didik dapat memperoleh keterampilan yang langsung bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, Sekolah Rakyat dapat memberikan solusi atas masalah pendidikan yang ada di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil atau pelosok.
3. Kolaborasi antara Sekolah Rakyat dan Kemendikdasmen
Salah satu hal penting yang ditekankan oleh Mensos adalah pentingnya kolaborasi antara Sekolah Rakyat dengan sistem pendidikan formal yang ada. Sebagai contoh, materi pembelajaran yang diberikan di Sekolah Rakyat dapat diselaraskan dengan kurikulum yang ada di sekolah-sekolah Kemendikdasmen. Dengan demikian, meskipun pendidikan yang diberikan di Sekolah Rakyat tidak bersifat formal, peserta didik tetap bisa mendapatkan pendidikan yang sejalan dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu, Kemendikdasmen dapat memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan untuk para pengajar di Sekolah Rakyat. Hal ini bertujuan agar kualitas pengajaran di Sekolah Rakyat dapat sebanding dengan pendidikan yang ada di sekolah formal. Dukungan ini juga bisa melibatkan penyediaan materi ajar yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang mengikuti program Sekolah Rakyat.
4. Meningkatkan Akses Pendidikan untuk Semua
Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil dan kurang terjangkau oleh sekolah-sekolah formal. Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjangkau mereka yang tidak dapat mengikuti pendidikan di sekolah formal, sehingga mereka tetap mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan.
Mensos juga menegaskan bahwa Sekolah Rakyat tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa yang ingin meningkatkan keterampilan mereka. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih terdidik dan memiliki kemampuan untuk bersaing di dunia kerja.
5. Harapan untuk Pendidikan yang Lebih Merata
Secara keseluruhan, kehadiran Sekolah Rakyat diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menciptakan pendidikan yang lebih merata di seluruh Indonesia. Tidak ada lagi alasan bagi anak-anak di daerah terpencil untuk tidak mendapatkan pendidikan, dan orang dewasa pun bisa memperbaiki kualitas hidup mereka melalui pelatihan keterampilan yang diberikan di Sekolah Rakyat.
Namun, tentu saja, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat. Dengan adanya kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan lainnya, diharapkan Sekolah Rakyat dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kesimpulan
Mensos telah menegaskan bahwa Sekolah Rakyat tidak akan bertabrakan dengan sekolah-sekolah yang berada di bawah Kemendikdasmen. Sebaliknya, Sekolah Rakyat akan menjadi pelengkap bagi pendidikan formal yang ada, memberikan kesempatan belajar kepada masyarakat yang belum terjangkau oleh sistem pendidikan formal. Melalui kolaborasi yang erat antara Sekolah Rakyat dan Kemendikdasmen, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang selama ini terpinggirkan.
Pendidikan yang lebih merata dan berkualitas adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan siap menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, setiap upaya yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk dengan adanya Sekolah Rakyat, patut didukung agar Indonesia dapat menjadi negara dengan pendidikan yang lebih baik di masa depan.