
bestmedia.id – Prabowo Subianto kembali menarik perhatian publik dengan wacana pemberian beasiswa bagi mahasiswa Palestina untuk menempuh pendidikan di Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia. Langkah ini disebut sebagai bentuk nyata solidaritas Indonesia terhadap Palestina, yang selama ini menghadapi tantangan berat akibat konflik berkepanjangan. Menhan Prabowo menyampaikan bahwa pendidikan adalah jalan damai yang mampu menciptakan perubahan jangka panjang.
Universitas Pertahanan, yang berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan RI, dikenal sebagai lembaga pendidikan tinggi strategis yang fokus pada isu pertahanan, keamanan, hingga geopolitik internasional. Dengan membuka peluang beasiswa untuk mahasiswa asing, khususnya dari Palestina, Unhan menunjukkan komitmen untuk memperkuat kerja sama antarbangsa dalam menciptakan perdamaian global melalui jalur akademik.
Wacana beasiswa ini menjadi bagian dari pendekatan diplomasi lunak (soft diplomacy) yang semakin diperkuat Indonesia di pentas internasional. Prabowo menyatakan bahwa melalui pendidikan, Indonesia tidak hanya membantu masyarakat Palestina memperoleh akses terhadap ilmu pengetahuan, namun juga turut memperkuat hubungan persahabatan antara kedua bangsa yang sudah terjalin lama.
Mahasiswa Palestina yang nantinya berkesempatan belajar di Unhan akan mendapatkan pelatihan dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan pembangunan bangsa, manajemen konflik, keamanan internasional, dan pertahanan sipil. Ini sangat relevan bagi Palestina yang tengah menghadapi tantangan dalam membangun sistem kenegaraan di tengah konflik dan ketegangan politik.
Rencana ini tidak hanya mencerminkan keprihatinan Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina, tetapi juga mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa tertindas. Pendidikan, menurut Prabowo, adalah bentuk bantuan jangka panjang yang dapat melahirkan generasi baru yang berintegritas dan mampu membawa perubahan.
Tanggapan publik terhadap rencana ini cukup positif. Banyak kalangan menilai bahwa langkah ini memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang aktif dalam isu kemanusiaan global. Tak hanya itu, wacana ini juga dinilai mampu meningkatkan kualitas kerja sama antarnegara dalam bidang pendidikan tinggi, dan menjadi model bagaimana institusi pertahanan bisa turut andil dalam gerakan kemanusiaan internasional.
Sejumlah persiapan teknis mulai dipertimbangkan oleh pihak Unhan dan Kementerian Pertahanan, seperti penyesuaian kurikulum, penyediaan fasilitas khusus untuk mahasiswa asing, serta mekanisme penerimaan dan pendampingan selama masa studi. Pihak universitas juga menyampaikan kesiapan mereka dalam mendukung penuh program ini jika mendapat persetujuan resmi.
Langkah Prabowo ini juga sejalan dengan semangat UUD 1945 yang menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Dengan membuka akses pendidikan bagi masyarakat dari wilayah konflik seperti Palestina, Indonesia menempatkan dirinya sebagai pelopor keadilan dan kemanusiaan di kawasan Asia Tenggara dan dunia Islam.
Ke depan, jika program ini berjalan lancar, bukan tidak mungkin beasiswa serupa akan diberikan kepada mahasiswa dari negara-negara lain yang mengalami situasi serupa. Hal ini akan memperluas peran Indonesia di dunia internasional sebagai motor perdamaian melalui pendekatan pendidikan dan kolaborasi antarlembaga.
Wacana ini, meskipun masih dalam tahap perencanaan, sudah mencerminkan arah kebijakan yang positif dan proaktif. Semoga langkah Prabowo Subianto ini bisa segera terealisasi, dan membuka lembaran baru hubungan Indonesia-Palestina yang lebih kuat melalui pemberdayaan generasi muda.