bestmedia.id – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikti) mengungkapkan temuan mencengangkan terkait keterlibatan pelajar dan mahasiswa dalam praktik judi online. Berdasarkan data terbaru, sekitar 960 ribu pelajar dan mahasiswa di Indonesia terlibat dalam kegiatan judi online. Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, menegaskan bahwa masalah ini semakin menjadi perhatian serius, karena tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga berdampak buruk terhadap perkembangan mental dan akademik generasi muda.
Praktik judi online yang marak terjadi saat ini dipicu oleh akses internet yang semakin mudah dan meluas. Banyak pelajar dan mahasiswa yang tidak menyadari bahaya tersebut atau terjerumus karena pengaruh teman sebaya dan ketidaktahuan akan dampak jangka panjang yang bisa ditimbulkan. Mengingat fenomena ini terjadi di kalangan muda, Mendikti berencana untuk mengatasi masalah ini dengan melakukan langkah-langkah preventif dan edukatif yang melibatkan seluruh elemen pendidikan.
Dampak Judi Online pada Pendidikan dan Kesehatan Mental
Judi online berpotensi menurunkan konsentrasi pelajar dan mahasiswa dalam belajar, serta merusak kualitas akademik mereka. Selain itu, dampak psikologis yang ditimbulkan seperti stres, kecemasan, dan depresi juga semakin mengkhawatirkan. Banyak pelajar yang terjerat judi online mulai menunjukkan gejala kecanduan, yang berdampak pada kehidupan sosial mereka, termasuk hubungan dengan keluarga dan teman-teman.
Selain dampak emosional, judi online juga berisiko menyebabkan kerugian finansial yang besar. Tidak sedikit pelajar dan mahasiswa yang terjebak dalam utang akibat permainan judi yang mereka ikuti. Hal ini semakin memperburuk kondisi mental mereka dan mempengaruhi kinerja akademik, bahkan mengganggu kelancaran pendidikan mereka.
Langkah-langkah untuk Mengatasi Judi Online
Untuk mengatasi masalah ini, Mendikti berencana melakukan beberapa upaya, termasuk meluncurkan program penyuluhan di sekolah dan universitas mengenai bahaya judi online. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelajar dan mahasiswa tentang dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh judi online, serta memberikan informasi tentang alternatif kegiatan positif untuk menghindari jebakan tersebut.
Selain itu, Mendikti juga akan bekerjasama dengan penyedia layanan internet dan platform digital untuk memperketat pengawasan dan blokir situs judi online yang dapat diakses oleh kalangan muda. Pemerintah berharap, dengan pengawasan yang lebih ketat, akses ke situs-situs tersebut dapat diminimalisir.
Peran Orang Tua dan Lingkungan Pendidikan
Pemerintah juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam memantau aktivitas anak-anak mereka di dunia maya. Orang tua diimbau untuk lebih aktif dalam mengawasi penggunaan internet oleh anak-anak, serta membangun komunikasi yang baik agar anak merasa nyaman dalam berdiskusi mengenai masalah yang mereka hadapi. Di sisi lain, pihak kampus dan sekolah juga diharapkan untuk memberikan bimbingan dan dukungan psikologis bagi pelajar dan mahasiswa, serta menciptakan lingkungan akademik yang lebih sehat dan kondusif.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga pendidikan, orang tua, dan masyarakat, diharapkan permasalahan judi online ini bisa diminimalkan, dan pelajar serta mahasiswa dapat fokus pada pendidikan dan perkembangan diri mereka tanpa gangguan dari kebiasaan merugikan tersebut.