bestmedia.id – Satgas Cartenz kini tengah melakukan operasi intensif untuk memburu seorang mantan anggota Polres Yalimo yang dilaporkan bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kasus ini menambah daftar panjang tantangan keamanan di Papua dan menyoroti risiko meningkatnya ancaman dari dalam tubuh aparat.
Mantan anggota polisi tersebut diduga membawa keahliannya dalam taktik dan strategi kepolisian ke dalam kelompok bersenjata, yang dapat memperkuat kemampuan operasional KKB. Pihak berwenang menyatakan bahwa kehadiran sosok dengan latar belakang aparat penegak hukum dalam barisan KKB berpotensi meningkatkan kerumitan dalam upaya penindakan.
Operasi pengejaran difokuskan di wilayah-wilayah yang dianggap sebagai basis pergerakan kelompok tersebut, dengan Satgas Cartenz berkoordinasi erat bersama TNI dan Polri untuk melacak jejak pelarian. Peningkatan patroli, penyelidikan intelijen, dan dukungan dari warga setempat menjadi bagian penting dari upaya pengamanan ini.
Fenomena mantan aparat bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata bukan hal baru, namun tetap menimbulkan keprihatinan besar. Para ahli menyatakan bahwa berbagai faktor, mulai dari ketidakpuasan pribadi hingga tekanan lingkungan, dapat mempengaruhi keputusan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi institusi kepolisian untuk memperkuat sistem pengawasan internal guna mendeteksi potensi ancaman sejak dini.
Sementara itu, pendekatan nonmiliter seperti dialog dengan masyarakat dan program-program deradikalisasi dinilai penting untuk menekan laju perekrutan anggota baru oleh KKB. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan stabilitas di wilayah rawan dengan mengatasi akar permasalahan sosial dan ekonomi yang sering kali dimanfaatkan oleh kelompok tersebut.
Satgas Cartenz menegaskan komitmen mereka untuk mengendalikan situasi dan menjaga ketertiban di Papua, serta berjanji akan terus mengupayakan segala cara untuk menangkap pelaku dan mencegah eskalasi ancaman di masa mendatang.