bestmedia.id – Kasdam menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya pemanggilan Koptu HB dalam sidang kasus pembunuhan wartawan di Karo. Pernyataan ini muncul setelah nama Koptu HB disebut dalam daftar saksi yang dijadwalkan hadir dalam persidangan tersebut.
Latar Belakang Kasus
Kasus ini bermula dari terbunuhnya seorang wartawan di Kabupaten Karo, yang mengundang perhatian publik dan berbagai pihak terkait. Dugaan keterlibatan sejumlah individu dalam kejadian ini membuat aparat penegak hukum bekerja keras mengusut tuntas kasus tersebut.
Sidang yang saat ini tengah berlangsung memasuki tahap pemanggilan saksi. Salah satu nama yang disebut adalah Koptu HB, yang diduga memiliki informasi penting terkait kasus ini. Namun, pihak Kasdam justru mengaku tidak mengetahui adanya pemanggilan tersebut.
Klarifikasi dari Kasdam
Kasdam menjelaskan bahwa belum ada informasi resmi yang diterima mengenai pemanggilan Koptu HB. Ia memastikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat hukum terkait guna memastikan proses hukum berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kami belum menerima laporan mengenai pemanggilan anggota kami dalam sidang tersebut. Namun, kami akan menindaklanjuti informasi ini dan memastikan bahwa setiap prosedur hukum yang berlaku dijalankan dengan baik,” ujar Kasdam dalam keterangannya.
Respons Pihak Terkait
Pihak keluarga korban dan organisasi wartawan terus mendorong agar kasus ini diusut secara transparan dan profesional. Mereka berharap tidak ada upaya untuk menghalangi jalannya persidangan atau menutup-nutupi fakta yang ada.
Organisasi wartawan juga menegaskan bahwa kasus ini harus menjadi perhatian serius, mengingat ancaman terhadap kebebasan pers dan keselamatan jurnalis di lapangan. Mereka meminta agar seluruh saksi yang dipanggil, termasuk Koptu HB, bisa memberikan kesaksian tanpa tekanan.
Perkembangan Sidang
Sidang kasus ini masih terus berlanjut dengan agenda mendengarkan keterangan dari para saksi. Publik menantikan bagaimana fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan akan membawa kasus ini menuju kejelasan hukum.
Pihak berwenang diharapkan dapat menangani perkara ini dengan profesional, sehingga keadilan bagi korban dan keluarganya dapat ditegakkan tanpa intervensi dari pihak mana pun.
