bestmedia.id – Obat palsu merupakan masalah besar yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Berdasarkan data dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), obat palsu dapat mencakup produk yang tidak memiliki kandungan obat yang benar, bahan yang tidak aman, atau bahkan bahan berbahaya. Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk memahami cara mencegah pembelian obat palsu, terutama dengan bantuan ahli farmasi. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) memberikan panduan bagi konsumen untuk menghindari obat palsu di pasaran.
1. Membeli Obat di Tempat Terpercaya
Langkah pertama dan terpenting adalah membeli obat di tempat yang terpercaya. Apotek yang terdaftar dan memiliki izin resmi dari BPOM adalah tempat yang tepat untuk membeli obat. Ahli farmasi dari PAFI menyarankan agar konsumen tidak membeli obat dari pedagang kaki lima, toko online yang tidak jelas, atau tempat yang tidak memiliki izin resmi.
- Apotek Terdaftar: Pastikan apotek tempat Anda membeli obat memiliki izin operasional dan dikelola oleh apoteker yang terdaftar.
- Sumber Terpercaya: Pembelian obat melalui toko online yang memiliki reputasi baik dan terjamin kredibilitasnya juga bisa menjadi alternatif, selama tempat tersebut memiliki izin distribusi yang sah.
2. Cek Kemasan dan Label Obat
Kemasan dan label obat adalah indikator penting untuk mengetahui keaslian produk. PAFI menyarankan agar konsumen selalu memeriksa kemasan obat sebelum membeli. Obat palsu sering kali memiliki kemasan yang berbeda dengan produk asli. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Label dan Informasi Produk: Pastikan label mencantumkan nama obat yang jelas, dosis yang tepat, informasi produsen, nomor registrasi BPOM, tanggal kedaluwarsa, dan nomor batch. Informasi ini penting untuk menjamin keamanan dan efektivitas obat.
- Kemasan yang Rusak atau Tidak Rapi: Kemasan yang rusak atau tidak rapi bisa menjadi tanda obat tersebut palsu. Jika Anda melihat obat dengan kemasan yang tampak tidak normal, lebih baik untuk menghindari pembeliannya.
3. Periksa Nomor Registrasi BPOM
Nomor registrasi BPOM adalah salah satu cara untuk memastikan keaslian obat. Obat yang beredar di Indonesia harus memiliki nomor registrasi yang sah dari BPOM, yang menunjukkan bahwa obat tersebut telah melalui uji keamanan dan efektivitas. Anda dapat mengecek nomor registrasi BPOM melalui website resmi BPOM (www.pom.go.id) atau menggunakan aplikasi BPOM Mobile.
- Cek di Website BPOM: Kunjungi situs resmi BPOM dan masukkan nomor registrasi untuk memastikan apakah produk tersebut terdaftar.
- Aplikasi BPOM Mobile: Gunakan aplikasi ini untuk memeriksa keaslian obat dengan cepat dan mudah.
4. Kenali Ciri-Ciri Obat Palsu
Obat palsu sering kali memiliki perbedaan mencolok dari segi bentuk fisik, warna, dan tekstur jika dibandingkan dengan obat asli. PAFI memberikan beberapa ciri-ciri yang dapat membantu konsumen mengenali obat palsu:
- Bentuk dan Ukuran yang Tidak Sesuai: Obat palsu bisa memiliki bentuk, ukuran, atau warna yang berbeda dari produk asli. Jika Anda merasa ada perbedaan, segera konsultasikan dengan apoteker.
- Cairan atau Isi yang Tidak Jelas: Jika obat dalam bentuk sirup atau tablet mengandung endapan atau perubahan warna yang tidak wajar, hindari pemakaian.
- Bau atau Rasa yang Aneh: Obat asli biasanya memiliki bau dan rasa yang konsisten. Jika obat terasa atau berbau tidak biasa, ada kemungkinan itu adalah obat palsu.
5. Konsultasikan dengan Apoteker atau Profesional Kesehatan
Jika ragu dengan keaslian obat yang akan dibeli, konsultasikan dengan apoteker atau tenaga kesehatan lainnya. Apoteker memiliki pengetahuan yang mendalam tentang obat dan dapat membantu memastikan keaslian produk yang akan dibeli. Mereka juga dapat memberikan informasi terkait interaksi obat, efek samping, dan penggunaan yang benar.
- Bertanya pada Apoteker: Jika Anda merasa ragu dengan obat yang dijual, jangan ragu untuk bertanya kepada apoteker yang bekerja di apotek. Mereka dapat membantu memeriksa keaslian obat tersebut.
- Cek dengan Tenaga Kesehatan: Dalam beberapa kasus, dokter atau tenaga kesehatan lainnya juga dapat memberikan rekomendasi terkait obat yang sah dan aman untuk digunakan.
6. Hindari Pembelian Obat Secara Ilegal
Membeli obat dari sumber yang tidak resmi atau ilegal adalah salah satu cara utama agar Anda terhindar dari obat palsu. Hindari membeli obat di pasar gelap, melalui media sosial tanpa jaminan keaslian, atau dari pihak yang tidak dapat dipercaya. Obat yang diperoleh melalui jalur ilegal sering kali tidak memiliki standar kualitas dan bisa membahayakan kesehatan.
7. Edukasi Diri Tentang Obat
PAFI juga mendorong masyarakat untuk terus mengedukasi diri tentang obat yang dikonsumsi, mulai dari jenis obat hingga cara penggunaannya. Dengan pengetahuan yang lebih baik, Anda akan lebih mudah mengenali obat palsu dan menghindari risiko yang ditimbulkan.
Kesimpulan
Pencegahan pembelian obat palsu dimulai dengan membeli obat di tempat yang sah, memeriksa kemasan dan label obat, serta menggunakan nomor registrasi BPOM untuk memastikan keaslian produk. Jika Anda merasa ragu atau kesulitan dalam menentukan keaslian obat, segera konsultasikan dengan apoteker atau tenaga kesehatan yang berkompeten. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih terlindungi dari risiko obat palsu yang membahayakan kesehatan.