
bestmedia.id – Dalam beberapa bulan terakhir, dunia teknologi dikejutkan oleh kemunculan DeepSeek, sebuah perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal China yang berhasil mengembangkan model AI canggih dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan pesaing-pesaingnya di Amerika Serikat. Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis China dalam bidang AI, tetapi juga menyoroti dinamika geopolitik yang memengaruhi industri teknologi global.
Latar Belakang DeepSeek
DeepSeek didirikan pada tahun 2023 oleh Liang Wenfeng, seorang mantan trader yang beralih ke pengembangan AI. Perusahaan ini beroperasi di bawah naungan High-Flyer, sebuah hedge fund yang juga didirikan oleh Liang. Meskipun baru beroperasi selama kurang dari dua tahun, DeepSeek telah berhasil mengembangkan model AI yang mampu bersaing dengan OpenAI’s GPT-4, namun dengan biaya yang jauh lebih rendah. Misalnya, DeepSeek-R1 dikembangkan dengan biaya sekitar $6 juta, jauh lebih murah dibandingkan dengan $100 juta yang dikeluarkan untuk GPT-4.
Keunggulan DeepSeek
Salah satu keunggulan utama DeepSeek adalah efisiensinya dalam penggunaan sumber daya komputasi. Model AI mereka memerlukan hanya sepersepuluh dari daya komputasi yang dibutuhkan oleh model AI sebanding lainnya. Hal ini memungkinkan DeepSeek untuk menawarkan layanan AI dengan biaya yang lebih terjangkau, menjadikannya pilihan menarik bagi berbagai kalangan.
Dampak pada Industri Teknologi Global
Peluncuran DeepSeek telah mengguncang pasar teknologi global. Setelah aplikasi chatbot DeepSeek dirilis pada 10 Januari 2025, aplikasi ini dengan cepat menjadi salah satu yang paling banyak diunduh di App Store AS, bahkan melampaui ChatGPT dalam jumlah unduhan. Keberhasilan ini menyebabkan penurunan signifikan pada saham perusahaan teknologi AS, seperti Nvidia, yang mengalami penurunan harga saham hingga 18%.
Tantangan Geopolitik dan Keamanan Data
Keberhasilan DeepSeek tidak lepas dari perhatian pemerintah AS. Penyimpanan data pengguna AS di server yang berlokasi di China menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan data dan potensi penyalahgunaan informasi pribadi. Kekhawatiran ini mirip dengan isu yang dihadapi oleh TikTok sebelumnya, yang juga memiliki afiliasi dengan China. Beberapa anggota militer AS telah diingatkan untuk tidak menggunakan DeepSeek karena potensi ancaman terhadap keamanan nasional.
Reaksi dari Pemimpin Dunia
Presiden AS, Donald Trump, menyebut peluncuran DeepSeek sebagai “wake-up call” bagi industri teknologi AS. Ia menekankan pentingnya bagi AS untuk meningkatkan upaya dalam pengembangan AI domestik guna mempertahankan posisi kepemimpinan global.
Masa Depan DeepSeek dan AI Global
Keberhasilan DeepSeek menunjukkan bahwa inovasi dalam bidang AI tidak hanya bergantung pada sumber daya finansial yang besar, tetapi juga pada efisiensi dan pendekatan yang berbeda dalam pengembangan teknologi. Dengan biaya operasional yang lebih rendah dan kemampuan untuk bersaing dengan model AI terkemuka, DeepSeek membuka peluang bagi negara-negara lain untuk lebih terlibat dalam pengembangan AI. Namun, tantangan terkait keamanan data dan dinamika geopolitik akan terus menjadi perhatian utama dalam adopsi teknologi ini.
Secara keseluruhan, DeepSeek telah membuktikan bahwa dengan inovasi dan efisiensi, negara dengan sumber daya terbatas pun dapat bersaing di kancah teknologi global. Namun, penting untuk memastikan bahwa perkembangan teknologi ini tidak mengorbankan aspek keamanan dan privasi data pengguna.