WHO Serukan Fokus Lebih Besar pada Perubahan Iklim dan Kesehatan di COP29

bestmedia.id – Di tengah perhelatan COP29 yang berlangsung pada bulan November 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan pentingnya memperhatikan hubungan antara perubahan iklim dan kesehatan. WHO meminta dunia untuk memberikan perhatian lebih besar pada dampak buruk perubahan iklim terhadap kesehatan manusia, yang telah menjadi tantangan global yang semakin kompleks. Pernyataan ini datang sebagai bagian dari upaya untuk mendesak negara-negara di seluruh dunia agar mengambil tindakan yang lebih tegas dalam mengatasi krisis iklim, yang juga berhubungan erat dengan masalah kesehatan masyarakat.

Hubungan antara Perubahan Iklim dan Kesehatan

Perubahan iklim tidak hanya mempengaruhi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak besar pada kesehatan masyarakat. WHO telah memperingatkan bahwa fenomena cuaca ekstrem seperti gelombang panas, banjir, dan kekeringan dapat meningkatkan jumlah kematian dan penyakit yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang memburuk. Selain itu, kualitas udara yang semakin buruk akibat polusi juga berisiko memperburuk gangguan pernapasan dan penyakit kardiovaskular.

Penyakit yang Ditularkan Melalui Vektor, seperti malaria, demam berdarah, dan penyakit lainnya yang disebarkan oleh nyamuk, juga dipengaruhi oleh perubahan iklim. Peningkatan suhu global menyebabkan perubahan dalam pola penyebaran vektor penyakit, memperluas daerah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh penyakit-penyakit ini. Hal ini meningkatkan risiko penularan penyakit di wilayah yang lebih luas dan mempengaruhi jutaan orang, terutama di negara berkembang.

Selain itu, perubahan iklim mempengaruhi ketahanan pangan dan air. Kekeringan yang lebih sering dan lebih lama, serta kerusakan akibat bencana alam, mengganggu sistem produksi pangan global dan menyebabkan kelangkaan air bersih, yang pada gilirannya meningkatkan ancaman terhadap kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara dengan infrastruktur kesehatan yang terbatas.

Seruan WHO untuk Aksi yang Lebih Kuat

Pada COP29, WHO menegaskan bahwa perubahan iklim adalah ancaman langsung terhadap kesehatan manusia dan menjadi isu utama yang harus ditangani dengan urgensi tinggi. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan bahwa negara-negara harus segera meningkatkan upaya mereka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengadaptasi sistem kesehatan agar lebih siap menghadapi dampak perubahan iklim. Dalam hal ini, WHO menyerukan pembaruan dalam kebijakan global yang lebih mengutamakan kesehatan dalam strategi perubahan iklim.

Tedros juga menekankan pentingnya mengintegrasikan kesehatan dalam setiap diskusi perubahan iklim yang dilakukan oleh para pemimpin dunia. Ini termasuk penerapan kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesehatan secara bersamaan. Misalnya, kebijakan yang mempercepat transisi energi bersih dan mendukung upaya untuk memperbaiki kualitas udara dapat memiliki manfaat langsung terhadap kesehatan masyarakat, mengurangi penyakit pernapasan dan kardiovaskular, serta mengurangi polusi yang berdampak pada kualitas hidup.

Tantangan dan Peluang untuk Mengatasi Dampak Kesehatan dari Perubahan Iklim

Salah satu tantangan besar yang dihadapi dalam menghubungkan perubahan iklim dan kesehatan adalah kurangnya sumber daya untuk melakukan penelitian dan implementasi program yang terfokus pada hal ini. Meskipun banyak negara berkembang mengalami dampak paling parah dari perubahan iklim, mereka juga sering kali kekurangan kapasitas untuk meresponsnya secara efektif. Oleh karena itu, WHO mendorong negara-negara maju untuk memberikan dukungan finansial yang lebih besar dalam bentuk bantuan iklim yang juga memperhitungkan sektor kesehatan.

Namun, perubahan iklim juga membawa peluang besar bagi inovasi dan kemajuan dalam sektor kesehatan. Misalnya, kebijakan yang mendorong penggunaan energi terbarukan tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga dapat mengurangi polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Pembangunan infrastruktur yang lebih hijau dan berkelanjutan, seperti sistem transportasi berbasis energi bersih, juga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kualitas udara dan pengurangan paparan bahan kimia berbahaya.

Langkah Konkret yang Diperlukan

Untuk mencapainya, WHO merekomendasikan beberapa langkah konkret yang dapat diambil oleh pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat. Pertama, negara-negara harus lebih fokus pada pengurangan emisi karbon dan penerapan solusi berbasis alam yang dapat menanggulangi dampak perubahan iklim, seperti reforestasi dan peningkatan ketahanan kawasan pesisir terhadap banjir. Kedua, sistem kesehatan global perlu diperkuat untuk dapat merespons bencana iklim dan masalah kesehatan terkait secara lebih efektif.

Selanjutnya, masyarakat harus diberi akses informasi mengenai dampak perubahan iklim terhadap kesehatan agar mereka dapat melakukan tindakan preventif yang sesuai. Pendidikan kesehatan yang lebih baik mengenai cara menghindari penyakit terkait iklim, serta peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, juga sangat penting dalam mengurangi dampak jangka panjang dari perubahan iklim.

Kesimpulan

COP29 menjadi momen penting untuk menegaskan bahwa perubahan iklim dan kesehatan adalah dua isu yang tidak bisa dipisahkan. WHO menekankan bahwa untuk mencapai masa depan yang lebih sehat dan lebih berkelanjutan, dunia harus mulai melihat perubahan iklim sebagai ancaman langsung terhadap kesehatan dan menanganinya dengan cara yang lebih holistik. Penguatan kebijakan yang mengintegrasikan perubahan iklim dan kesehatan akan membawa manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan umat manusia.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *