Bahlil Apresiasi Idrus Marham sebagai Wakil Ketua Umum Golkar Meski Ada Latar Belakang Hukum

bestmedia.id – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memberikan pernyataan yang cukup kontroversial dengan menunjuk Idrus Marham, mantan napi korupsi, sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Langkah ini menarik perhatian publik, mengingat Idrus Marham pernah terlibat dalam kasus korupsi yang melibatkan proyek pembangunan PLTU Riau-1. Meski begitu, Bahlil tetap membela keputusan tersebut, menyebutkan bahwa pengalaman politik dan kepemimpinan Idrus lebih penting dari masa lalunya.

Idrus Marham, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Sosial, dihukum dalam kasus suap terkait proyek PLTU Riau-1. Namun, meskipun pernah terjerat masalah hukum, Bahlil menilai bahwa Idrus memiliki banyak kualitas yang dibutuhkan untuk memperkuat Golkar, terutama dalam hal pengorganisasian dan strategi politik. Menurut Bahlil, partai membutuhkan orang-orang yang berpengalaman, apalagi di saat-saat penting menjelang Pemilu 2024.

“Kadang orang melihat masa lalu seseorang dan melupakan potensi yang bisa diberikan. Golkar lebih membutuhkan kualitas dan pengalaman dalam memimpin, dan itu dimiliki oleh Idrus,” ujar Bahlil dalam konferensi pers usai pengumuman penunjukan Idrus Marham.

Idrus Marham sendiri mengungkapkan bahwa dirinya menerima penunjukan ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Ia menegaskan bahwa selama masa hukuman, dirinya banyak belajar dan menyadari kesalahannya. Sekarang, ia bertekad untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi partai dan masyarakat, dengan terus menjalani peran politiknya secara profesional.

Namun, keputusan ini tak lepas dari protes. Beberapa pihak, baik dari dalam maupun luar Golkar, mempertanyakan mengapa seorang mantan napi bisa diangkat ke posisi tinggi dalam partai besar. Kritikan tersebut datang terutama dari mereka yang mengharapkan partai politik lebih selektif dalam memilih kader yang akan memegang posisi penting.

Menanggapi hal ini, Bahlil tetap bertahan pada pendiriannya. Ia menjelaskan bahwa Golkar adalah partai yang selalu mementingkan keberagaman dan inklusivitas. Golkar, menurut Bahlil, adalah tempat bagi semua orang yang ingin berkontribusi bagi pembangunan bangsa, tanpa mengabaikan rekam jejak masa lalu.

Golkar saat ini tengah memperkuat struktur partainya dengan berbagai upaya, termasuk penguatan posisi-posisi strategis di dalam organisasi. Idrus Marham diharapkan dapat membawa perubahan positif, mengingat pengalamannya yang luas di dunia politik. Dalam menghadapi Pemilu 2024, Bahlil berharap keputusan ini akan memberikan energi baru bagi Golkar untuk meraih kemenangan.

Meski mendapat tantangan, Bahlil tetap yakin bahwa dengan langkah-langkah yang tepat, Golkar akan lebih kuat dan siap menghadapi tantangan politik yang semakin dinamis. Bahlil menegaskan bahwa Golkar tidak hanya berfokus pada masa lalu, tetapi juga pada masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *