
bestmedia.id – Sifilis adalah infeksi menular seksual yang masih menjadi masalah kesehatan global. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat menyerang siapa saja, termasuk wanita. Sayangnya, sifilis sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal, sehingga banyak yang tidak menyadari telah terinfeksi. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk memahami tanda-tanda sifilis agar dapat segera mencari pengobatan yang tepat.
tahap awal: luka kecil yang tidak terasa sakit
Tahap pertama sifilis biasanya ditandai dengan munculnya luka kecil yang disebut chancre. Luka ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga sering tidak disadari
- Muncul di area genital, anus, atau mulut, tergantung pada lokasi infeksi
- Bisa berjumlah satu atau lebih
- Hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, tetapi bakteri tetap ada dalam tubuh
Karena sifatnya yang tidak menimbulkan nyeri, banyak wanita yang mengabaikan luka ini dan baru menyadari infeksinya ketika penyakit telah memasuki tahap berikutnya.
tahap kedua: ruam kulit dan gejala lainnya
Jika sifilis tidak ditangani sejak awal, infeksi akan berkembang ke tahap sekunder yang ditandai dengan:
- Ruam merah pada telapak tangan dan telapak kaki
- Demam ringan
- Nyeri otot dan sendi
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Sakit kepala dan kelelahan
Gejala ini bisa muncul dan menghilang dalam beberapa minggu, membuat banyak wanita tidak menyadari bahwa mereka sedang terinfeksi sifilis.
tahap laten: tanpa gejala, tetapi tetap berbahaya
Setelah tahap sekunder, sifilis dapat masuk ke fase laten di mana gejala tidak terlihat, tetapi bakteri masih ada dalam tubuh. Pada tahap ini, infeksi bisa tetap tidak aktif selama bertahun-tahun sebelum berkembang menjadi lebih serius.
tahap tersier: komplikasi yang membahayakan kesehatan
Jika sifilis tidak diobati dalam jangka panjang, penyakit ini dapat berkembang ke tahap tersier yang dapat menyebabkan:
- Gangguan pada sistem saraf dan otak
- Masalah penglihatan, termasuk kebutaan
- Penyakit jantung dan kerusakan pembuluh darah
- Kerusakan organ dalam yang bisa berakibat fatal
Tahap ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
sifilis selama kehamilan: ancaman bagi ibu dan janin
Wanita hamil yang terinfeksi sifilis berisiko tinggi menularkan penyakit ini kepada bayinya melalui plasenta. Jika tidak diobati, sifilis kongenital dapat menyebabkan:
- Keguguran atau kelahiran prematur
- Kematian bayi dalam kandungan
- Cacat bawaan yang serius pada bayi
Oleh karena itu, ibu hamil sangat disarankan untuk menjalani pemeriksaan sifilis sebagai bagian dari tes kehamilan rutin.
pengobatan dan pencegahan sifilis
Sifilis dapat diobati dengan antibiotik, terutama dengan suntikan penisilin. Semakin dini infeksi terdeteksi, semakin efektif pengobatannya. Untuk mencegah sifilis, wanita dapat melakukan langkah-langkah berikut:
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
- Melakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara rutin
- Menghindari berbagi alat bantu seks yang tidak disterilkan
- Menghindari hubungan seksual dengan pasangan yang tidak diketahui status kesehatannya
Edukasi dan kesadaran mengenai sifilis sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Jika mengalami gejala mencurigakan atau berisiko tertular sifilis, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.