Alat Pemantau Gempa di Sidrap Dicuri, BMKG Peringatkan Bahaya untuk Warga

bestmedia.id Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan keprihatinan atas pencurian alat pemantau gempa dan sistem peringatan dini tsunami di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Kejadian ini dapat membahayakan warga di sekitar Sesar Walanae, yang merupakan salah satu sesar aktif di Indonesia.

Pentingnya Alat Pemantau Gempa dan Peringatan Dini

Alat pemantau gempa memiliki fungsi vital dalam mendeteksi aktivitas seismik dan memberikan peringatan dini terhadap potensi bencana. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa hilangnya perangkat tersebut dapat meningkatkan risiko keterlambatan informasi dalam kejadian gempa besar atau tsunami.

“Wilayah ini berada di jalur sesar aktif, dan tanpa alat pemantauan, masyarakat kehilangan akses terhadap informasi penting yang bisa menyelamatkan nyawa mereka,” ujar Dwikorita.

Sidrap dan daerah sekitarnya memang memiliki riwayat aktivitas seismik yang cukup tinggi. BMKG sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan terjadinya gempa di daerah yang berada dalam jalur sesar aktif.

Dampak Pencurian Terhadap Sistem Mitigasi Bencana

Kehilangan alat pemantau ini berdampak besar bagi upaya mitigasi bencana di Sidrap. Tanpa alat tersebut, BMKG akan kesulitan dalam memantau aktivitas gempa secara real-time dan mengeluarkan peringatan dini yang akurat.

Lebih lanjut, BMKG mengingatkan bahwa wilayah sekitar Sesar Walanae memiliki potensi gempa dengan magnitudo besar. Tanpa sistem pemantauan yang memadai, risiko kerusakan dan korban jiwa akibat bencana semakin meningkat.

“Keamanan alat-alat pemantauan ini harus diperhatikan. Jika hilang atau rusak, bukan hanya BMKG yang kesulitan, tetapi juga masyarakat yang berada di zona rawan gempa,” tambah Dwikorita.

BMKG dan Aparat Keamanan Selidiki Kasus Pencurian

BMKG kini tengah bekerja sama dengan aparat keamanan untuk menyelidiki kasus pencurian ini. Mereka berharap pelaku segera ditemukan dan alat tersebut bisa dikembalikan agar sistem pemantauan kembali berfungsi.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga perangkat ini. Jika ada yang mengetahui keberadaan alat yang hilang atau melihat aksi mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang,” imbau Dwikorita.

BMKG juga meminta pemerintah daerah untuk memperketat pengamanan terhadap infrastruktur pemantauan gempa agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

Kesadaran Masyarakat Dalam Menjaga Sistem Mitigasi

Kasus pencurian ini menjadi peringatan bagi semua pihak akan pentingnya menjaga fasilitas pemantauan bencana. BMKG mengingatkan bahwa alat-alat ini bukan sekadar barang elektronik biasa, melainkan bagian dari sistem mitigasi yang dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Dengan kondisi Indonesia yang rawan bencana alam, semua pihak harus bekerja sama dalam memastikan sistem mitigasi tetap berjalan dengan optimal demi keselamatan masyarakat luas.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *