bestmedia.id – Muhammadiyah mengingatkan bahwa elite bangsa harus terus memperluas ilmu pengetahuan agar kebijakan yang diambil tidak salah arah dan berdampak negatif bagi masyarakat luas. Tanpa dasar keilmuan yang kuat, kebijakan yang dibuat berpotensi menimbulkan permasalahan yang lebih besar di kemudian hari.
Kebijakan Harus Berdasarkan Ilmu dan Data
Dalam menghadapi berbagai tantangan nasional, Muhammadiyah menegaskan pentingnya kebijakan yang berbasis ilmu pengetahuan dan data yang akurat. Keputusan yang diambil secara tergesa-gesa tanpa pertimbangan ilmiah bisa berujung pada kebijakan yang tidak efektif, bahkan kontraproduktif bagi kepentingan rakyat.
Pemimpin Berwawasan Luas Lebih Mampu Mengatasi Tantangan
Menurut Muhammadiyah, pemimpin yang memiliki wawasan luas akan lebih cakap dalam memahami persoalan dan mencari solusi yang tepat. Dengan bekal ilmu yang memadai, mereka bisa merancang kebijakan yang berorientasi pada kepentingan jangka panjang, bukan hanya keputusan instan yang sifatnya populis semata.
Literasi dan Dialog Ilmiah sebagai Landasan Pengambilan Kebijakan
Elite bangsa diharapkan membangun budaya literasi dan aktif berdialog dengan berbagai pihak, termasuk akademisi, tokoh masyarakat, serta pakar di berbagai bidang. Dengan mendengar masukan dari berbagai perspektif, kebijakan yang dibuat bisa lebih tepat sasaran dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara efektif.
Peran Muhammadiyah dalam Mendorong Keilmuan
Sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, Muhammadiyah terus berupaya mencetak generasi pemimpin yang memiliki pemahaman luas terhadap berbagai aspek kehidupan. Melalui lembaga pendidikan yang dikelolanya, Muhammadiyah ingin memastikan bahwa pemimpin masa depan memiliki kecerdasan serta integritas tinggi dalam merancang kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Dengan pendekatan berbasis ilmu dan data yang kuat, Muhammadiyah berharap kebijakan yang dibuat oleh elite bangsa dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik serta menghindarkan negara dari kesalahan strategis yang dapat merugikan kepentingan nasional.
